Pasar Tradisional

5 Pasar Tradisional Yogyakarta Menjadi Surganya Kuliner Lokal

5 Pasar Tradisional Yogyakarta Menjadi Surganya Kuliner Lokal
5 Pasar Tradisional Yogyakarta Menjadi Surganya Kuliner Lokal

JAKARTA - Yogyakarta tak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, tetapi juga surganya kuliner. Pasar tradisional menjadi tempat favorit warga lokal maupun turis untuk berburu makanan lezat.

Beragam pilihan bisa ditemui, mulai dari jajanan tradisional hingga kuliner kekinian dari UMKM. Pasar-pasar ini kini menawarkan pengalaman kuliner yang lengkap dan menarik.

Pasar Kranggan: Tradisional Bertemu Kekinian

Pasar Kranggan kini tampil berbeda dengan kombinasi tradisional dan modern. Lantai bawah masih menjual sayuran dan kebutuhan dapur, sedangkan lantai dua didominasi kuliner kekinian.

Salah satunya Bake Me To Moon, bakery mungil yang menawarkan slice cake menarik. Pengunjung juga bisa menikmati kopi ala kopitiam di Kedai Terang Bintang.

Pasar ini menjadi tujuan favorit anak muda yang ingin merasakan suasana kuliner modern di tengah pasar tradisional. Kombinasi rasa dan konsep membuat Kranggan unik dan Instagramable.

Pasar Ngasem: Jajanan Tradisional dan Wisata Kuliner

Pasar Ngasem awalnya dikenal sebagai pasar hewan peliharaan, terutama burung. Kini, pasar ini lebih populer karena beragam kuliner tradisional yang menggoda selera.

Berada dekat Keraton Yogyakarta, hanya 2 km dari Malioboro, membuat akses mudah bagi wisatawan. Jajanan khas seperti carabikang, apem beras, hingga wedang yang hangat dapat dinikmati di sini.

Suasana pasar yang ramai dipadu aroma makanan tradisional memberikan pengalaman kuliner autentik. Pasar Ngasem menjadi destinasi wajib bagi pecinta kuliner yang ingin mencicipi cita rasa lokal.

Pasar Beringharjo: Kuliner Legendaris Sejak 1758

Pasar Beringharjo merupakan pasar tertua di Yogyakarta, berdiri sejak 1758. Selain terkenal dengan penjual batik, pasar ini juga menyimpan kuliner legendaris.

Beberapa tempat makan terkenal di pasar ini antara lain Warung Makan Bu Sum, Soto Pak Muh, dan Sate Kere Bu Suwarni. Kuliner legendaris ini menjadi magnet bagi wisatawan dan penduduk lokal.

Kelezatan makanan, harga terjangkau, dan nuansa tradisional membuat Beringharjo tetap menjadi destinasi kuliner populer meski pasar modern bermunculan.

Pasar Pathuk: Surganya Kuliner Pagi dan Oleh-Oleh

Pasar Pathuk juga dekat Malioboro dan terkenal sebagai pusat kuliner pagi dan oleh-oleh khas Yogyakarta. Sarapan di sini menjadi pengalaman yang nikmat.

Pengunjung bisa mencoba jenang bubur sumsum seharga Rp5.000-an, atau menikmati Nasi Kuning Nuna Cung yang selalu ramai antrean. Menu lain seperti es dawet dan jenang gempol juga tersedia.

Bagi pencinta sarapan hangat, Bakmoy dan Timlo Kondang Rasa menjadi pilihan tepat. Pasar Pathuk menawarkan sensasi kuliner pagi yang lengkap dan terjangkau.

Pasar Lempuyangan: Kuliner Tradisional untuk Sarapan

Pasar Lempuyangan menghadirkan sajian tradisional khas Yogyakarta, cocok untuk sarapan atau cemilan pagi. Pilihan menu sederhana namun lezat menjadi daya tarik tersendiri.

Soto Lenthok Pak Yono dibanderol Rp10.000-an per porsi, sedangkan Es Jaipong Lempuyangan menawarkan rasa segar dan manis yang menyegarkan.

Pasar ini ramai dikunjungi warga lokal maupun wisatawan, terutama yang mencari kuliner tradisional otentik dengan harga terjangkau.

Pesona Pasar Tradisional Yogyakarta

Dengan berbagai pasar yang menawarkan kuliner tradisional dan modern, Yogyakarta menjadi kota yang ideal untuk foodies. Pasar-pasar ini tidak hanya tempat belanja kebutuhan sehari-hari, tetapi juga destinasi kuliner yang memanjakan lidah.

Selain rasa, suasana pasar yang ramai dan berwarna-warni menambah pengalaman bersantap. Turis dan warga lokal dapat menikmati kuliner sambil merasakan atmosfer khas pasar tradisional.

Pengunjung bisa menjelajahi berbagai pasar, mencicipi jajanan murah meriah, dan membeli oleh-oleh khas. Surga kuliner di Yogyakarta tetap menjadi magnet wisata kuliner yang sulit dilewatkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index