JAKARTA - Pasar mobil listrik di China kembali memanas dengan langkah terbaru dari Tesla. Belum sebulan Model 3 Long Range Rear-Wheel Drive (RWD) meluncur, harga mobil listrik ini langsung dipangkas 10.000 yuan atau sekitar Rp23 juta. Keputusan ini menarik perhatian karena terjadi di tengah persaingan ketat dan perlambatan penjualan Tesla di negeri Tirai Bambu.
Langkah Tesla ini bukan sekadar strategi penjualan biasa. Penyesuaian harga mencerminkan tekanan pasar sekaligus upaya perusahaan untuk menarik konsumen di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Model 3 RWD: Harga Baru dan Spesifikasi
Model 3 Long Range RWD pertama kali diperkenalkan pada 12 Agustus 2025 dengan harga perkenalan 269.500 yuan (Rp619,8 juta). Mobil ini menawarkan jangkauan hingga 830 km dan akselerasi 0-100 km/jam dalam 5,2 detik, menjadikannya salah satu model paling diminati di segmen sedan listrik menengah.
Namun, hanya beberapa minggu setelah peluncuran, Tesla menurunkan harga menjadi 259.500 yuan (Rp596,8 juta). Penurunan harga ini mengejutkan banyak pengamat industri otomotif, terutama karena tipe ini baru memasuki pasar dan belum banyak konsumen yang sempat membelinya.
Penyesuaian harga ini bersamaan dengan peluncuran tipe Model YL pada 19 Agustus 2025, yang dibanderol 339.000 yuan (Rp779,7 juta). Model YL hadir sebagai SUV listrik dengan berbagai fitur modern dan teknologi canggih yang menjadi pesaing langsung mobil listrik asal China.
Tekanan Pasar dan Strategi Tesla
Tesla menghadapi perlambatan penjualan di China, pasar mobil listrik terbesar di dunia. Berdasarkan data Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), penjualan Tesla dari Shanghai Gigafactory menunjukkan tren menurun:
Juli 2025: 67.000 unit, turun 8,4% dibanding Juli 2024 (74.000 unit)
Juni 2025: turun 5,2% dibanding bulan sebelumnya (71.000 unit)
Secara kumulatif, penjualan Tesla dari Januari hingga Juli 2025 mencapai 432.000 unit, lebih rendah 13,6% dibanding periode yang sama di 2024 (500.000 unit).
Menanggapi tekanan ini, Tesla mengambil langkah proaktif. Selain menurunkan harga Model 3 Long Range RWD, perusahaan memperkenalkan Model YL dan menyiapkan versi baru Model Y dengan harga lebih terjangkau.
Dalam laporan pendapatan kuartal kedua 2025, CEO Tesla, Elon Musk, menegaskan bahwa versi baru Model Y dirancang sebagai “mobil terjangkau” dengan jadwal produksi massal dimulai paruh kedua 2025. Strategi ini bertujuan menarik segmen konsumen lebih luas dan memperkuat posisi Tesla di tengah persaingan sengit mobil listrik di China.
Dampak Penurunan Harga
Penurunan harga Model 3 RWD tidak hanya mempengaruhi konsumen baru, tetapi juga pasar mobil bekas dan persepsi brand. Banyak pengamat menyebut bahwa strategi ini bertujuan untuk menjaga daya saing Tesla di China dan mendorong pembelian massal sebelum kuartal akhir 2025.
Selain itu, langkah ini menunjukkan fleksibilitas Tesla dalam menghadapi dinamika pasar otomotif yang sangat cepat. Kompetitor lokal maupun internasional semakin agresif, dengan model baru yang menawarkan harga lebih terjangkau, fitur canggih, dan jarak tempuh baterai kompetitif.
Konsumen dan Pilihan Mobil Listrik
Bagi konsumen, penurunan harga ini menjadi peluang menarik untuk memiliki mobil listrik high-performance dengan harga lebih ramah di kantong. Model 3 RWD menawarkan kombinasi performa, jangkauan panjang, dan teknologi canggih seperti autopilot dan fitur keselamatan terbaru.
Sementara itu, kehadiran Model Y versi lebih terjangkau di akhir tahun 2025 diprediksi akan memperluas pilihan konsumen. Tesla tampaknya menyiapkan strategi untuk menjangkau konsumen urban dan keluarga muda yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa mengeluarkan budget tinggi.
Selain itu, langkah ini juga bisa memacu kompetitor lain seperti BYD, Neta, dan Wuling untuk menyesuaikan harga dan meluncurkan model baru agar tetap kompetitif di pasar mobil listrik China yang berkembang pesat.
Dengan kombinasi penyesuaian harga cepat, peluncuran model baru, dan strategi mobil terjangkau, Tesla menunjukkan fleksibilitasnya untuk menghadapi perlambatan penjualan sekaligus memperkuat posisi di pasar China. Penurunan harga Model 3 RWD hanya beberapa minggu setelah peluncuran menjadi sinyal bahwa perusahaan tidak ragu untuk menyesuaikan strategi demi menjaga daya saing dan menarik konsumen.
Bagi penggemar mobil listrik, langkah Tesla ini menegaskan bahwa pasar mobil listrik semakin kompetitif dan dinamis. Keputusan membeli mobil listrik kini bukan hanya soal performa, tetapi juga harga, fitur, dan kemampuan produsen menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen.