WhatsApp

Waspada Penipuan di DM Instagram dan WhatsApp: Ini 7 Cara Efektif Agar Tidak Jadi Korban

Waspada Penipuan di DM Instagram dan WhatsApp: Ini 7 Cara Efektif Agar Tidak Jadi Korban
Waspada Penipuan di DM Instagram dan WhatsApp: Ini 7 Cara Efektif Agar Tidak Jadi Korban

JAKARTA — Di tengah pesatnya penggunaan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp, ancaman penipuan digital terus meningkat. Modus kejahatan siber kini tidak hanya menyasar pengguna lewat iklan mencurigakan, tetapi juga lewat pesan langsung atau direct message (DM). Pengguna yang kurang waspada dapat dengan mudah menjadi korban, apalagi jika sering membagikan informasi pribadi secara terbuka di internet.

Menurut laporan dari Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat, sejak tahun 2021, satu dari empat korban penipuan finansial mengaku pertama kali terjebak melalui interaksi di media sosial, baik dari unggahan, iklan, maupun pesan pribadi. “Media sosial telah menjadi saluran utama para pelaku penipuan untuk menjangkau korban, terutama karena banyak pengguna yang tidak menyadari pentingnya menjaga privasi digital,” tulis FTC dalam laporannya.

Tak hanya itu, teknologi semakin memperburuk situasi. Pelaku kejahatan kini mulai memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) generatif untuk membuat konten deepfake dari foto atau video yang diunggah pengguna. Mereka dapat menciptakan rekaman suara atau visual tiruan yang sangat meyakinkan, lalu menggunakannya untuk menipu keluarga, kerabat, hingga rekan kerja, seolah-olah pesan tersebut dikirim oleh orang yang mereka kenal.

Agar terhindar dari penipuan yang makin canggih ini, berikut 7 langkah efektif untuk melindungi diri dari DM berbahaya di Instagram dan WhatsApp:

1. Atur Privasi Akun

Ubah pengaturan akun media sosial Anda menjadi “private”. Ini membatasi siapa yang bisa melihat unggahan dan mengirimkan pesan. Hanya pengikut yang Anda setujui yang bisa berinteraksi secara langsung.

“Langkah pertama untuk melindungi diri dari kejahatan siber adalah menjaga agar akun media sosial tetap tertutup dari publik,” ujar pakar keamanan siber, Andi Rahman, dalam wawancara daring dengan Cyber Indonesia Forum.

2. Gunakan Password Manager dan Aktifkan MFA

Selalu gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan kredensial Anda secara aman. Lebih baik lagi, aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA) agar setiap login memerlukan verifikasi ganda, misalnya melalui aplikasi autentikator atau kunci keamanan fisik.

3. Cek Aplikasi Pihak Ketiga

Pada Instagram, buka pengaturan di bagian “Apps and Websites” dan hapus akses aplikasi mencurigakan yang tidak Anda kenal atau tidak lagi digunakan. Akses aplikasi ilegal ini dapat membuka celah bagi pencurian data pribadi.

4. Hanya Beli dari Akun Terverifikasi

Jika Anda berbelanja melalui media sosial, pastikan penjual adalah akun resmi yang memiliki tanda centang biru (verified). Hindari bertransaksi dengan akun pribadi tanpa identitas jelas atau yang menawarkan harga terlalu murah.

“Banyak penipuan bermula dari transaksi dengan akun tidak resmi. Selalu periksa reputasi penjual dan ulasan sebelum melakukan pembayaran,” kata Nurul Azizah, pegiat literasi digital dari Komunitas Cerdas Digital.

5. Cari Nama Anda Secara Berkala

Lakukan pencarian nama Anda secara berkala di platform seperti Facebook atau Instagram. Ini membantu mendeteksi apakah ada akun palsu yang mencoba menyamar dan mengelabui orang-orang di sekitar Anda.

6. Tolak Permintaan Pertemanan dari Orang Asing

Jangan sembarangan menerima permintaan pertemanan dari akun yang tidak dikenal. Akun-akun ini bisa jadi hanya jebakan agar Anda menjadi target utama penipuan.

7. Abaikan Pesan Mencurigakan

Jika menerima DM dari akun teman berisi tautan mencurigakan atau pesan seperti “Kamu ada di video ini?!” atau “OMG, lihat ini!”, jangan langsung klik. Hubungi pengirim melalui jalur komunikasi lain untuk konfirmasi kebenarannya.

“Pesan semacam itu adalah modus klasik untuk menjebak pengguna. Mereka berharap korban panik dan langsung mengklik tautan berbahaya,” jelas Yudi Prasetya, analis keamanan TI dari Universitas Negeri Jakarta.

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital dan media sosial, penting bagi pengguna untuk meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya yang mengintai. Melindungi data pribadi, menjaga etika digital, dan memperbarui pengetahuan tentang keamanan siber menjadi keharusan.

Dengan menerapkan ketujuh langkah di atas, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga ikut menjaga keamanan komunitas digital yang lebih luas. Jangan tunggu sampai menjadi korban waspada dan bijaklah dalam bermedia sosial.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index