JAKARTA - Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi, PT Hutama Karya (Persero) berkomitmen membangun dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Jambi. Proyek ini merupakan bagian dari kolaborasi strategis antara perusahaan BUMN tersebut dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pembangunan dapur MBG ini direncanakan berlokasi di Komplek PU Pasir Putih, Kota Jambi. Lokasi tersebut dinilai sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 50 menit dari akses tol dan berada dekat dengan Bandara Sultan Thaha Jambi. Penentuan lokasi ini dilakukan setelah tim gabungan dari Kementerian PUPR dan PT Hutama Karya melaksanakan survei pada Senin, 14 April 2025.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Hubungan Antar Lembaga, Triono Junoasmono, menyatakan bahwa survei lokasi tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepakatan yang telah ditandatangani antara Kementerian PUPR dan PT Hutama Karya pada Sabtu, 22 Maret 2025 lalu.
"Kami lihat tadi lokasinya relatif sangat bagus tanahnya dan sudah ditunjukkan draft desain dari denah lokasi dapur yang nantinya desain hingga perizinan kepada pemerintah daerah akan ditindaklanjuti oleh teman-teman balai di sini," ungkap Triono, yang akrab disapa Yongki, dalam keterangan resminya, Rabu, 16 April 2025.
Yongki menjelaskan bahwa setelah proses perizinan selesai, pembangunan dapur MBG akan segera dimulai dan dikerjakan oleh PT Hutama Karya. Ia juga menyebut bahwa proyek ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Jambi, termasuk dari Wali Kota Jambi.
"Wali Kota Jambi juga mendukung dan berharap dapur ini menjadi percontohan untuk dapur MBG di wilayah lainnya," ujarnya.
Program dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam menjamin ketersediaan makanan sehat dan layak bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan dan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, pembangunan dapur MBG juga berpotensi membuka lapangan kerja lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.
Pihak Hutama Karya sendiri menyatakan komitmennya untuk memastikan bahwa pembangunan dapur MBG dilakukan dengan standar kualitas tinggi, efisiensi waktu, serta berpedoman pada prinsip keberlanjutan. Perusahaan juga akan bersinergi dengan instansi daerah untuk menyelaraskan pembangunan dengan kebutuhan lokal.
Dengan lokasi yang dekat dengan bandara dan akses tol, dapur MBG ini diproyeksikan mampu menjangkau distribusi makanan bergizi secara lebih cepat dan luas, termasuk untuk bantuan bencana jika diperlukan. Kehadiran dapur ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat distribusi makanan, tetapi juga menjadi pusat edukasi gizi bagi masyarakat sekitar.
Hingga berita ini diturunkan, proses desain dan pengurusan izin masih berlangsung. Namun demikian, optimisme tinggi datang dari berbagai pihak, baik pusat maupun daerah, bahwa proyek ini akan berjalan lancar dan menjadi proyek percontohan nasional.
Pembangunan dapur MBG di Jambi juga menjadi penanda penting peran aktif BUMN dalam mempercepat pemerataan pembangunan dan layanan sosial di seluruh penjuru Tanah Air. Dengan sinergi yang kuat antar lembaga dan dukungan masyarakat, proyek ini diharapkan selesai tepat waktu dan memberi manfaat nyata.
Langkah kolaboratif antara Kementerian PUPR dan Hutama Karya ini dinilai sebagai contoh nyata komitmen bersama pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan solusi berbasis infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, pembangunan dapur MBG di Komplek PU Pasir Putih tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan dasar masyarakat Indonesia.